Jumat, 03 Maret 2017

Adaptasi Makhluk Hidu

Setiap hewan dan tumbuhan memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidupnya. Kemampuan beradaptasi itu berguna untuk mempertahankan hidupnya. Cara beradaptasi setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
1) Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dlihat dengan jelas. Contohnya, kaki berselaput pada bebek dan antena pada semut.
2) Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme. Contohnya, bunga raflesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Sementara itu, kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.
3) Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh.
A. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan
1. Tujuan adaptasi pada hewan
1) Memperoleh makanan
a. Burung
Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
1) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
2) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
3) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.
4) Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk burung pemakan daging.
5) Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk memecah biji-bijian.
6) Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur.
7) Bebek memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk mencari makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan berupa cacing di dalam lumpur.
Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan.
Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan makanannya.
1) Kaki elang memiliki empat jari. Setiap jari memiliki kuku yang sangat kuat. Fungsi bentuk kaki seperti ini untuk mencengkeram mangsanya dan untuk bertengger di pohon. Burung elang digolongkan ke dalam burung pencengkeram.
2) Kaki burung gelatik memiliki empat jari dan ukurannya kecil. Bentuk kaki seperti itu memudahkan gelatik untuk bertengger pada batang padi. Burung gelatik digolongkan ke dalam burung petengger.
3) Kaki bangau memiliki kaki yang panjang. Jari-jarinya memiliki sedikit selaput. Bentuk seperti ini memudahkan bangau untuk berjalan di atas lumpur ketika mencari makan.
4) Bebek memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini memudahkannya untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki berselaput berfungsi untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam burung perenang.
5) Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan.
6) Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
7) Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.
Berdasarkan gambar di depan, terdapat hubungan antara bentuk kaki burung dengan cara memperoleh makanannya.
b. Serangga
Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
c. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum, unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh. Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.
2) Melindungi diri dari musuh
a. Landak
Landak memiliki kulit berduri dan kaku yang berfungsi untuk melindungi diri dari musuhnya. Saat terancam bahaya landak akan mengembangkan durinya. Musuh akan terkena duri tersebut ketika menyerang landak.
b. Cecak dan Kadal
Cecak dan kadal dapat memutuskan ujung ekornya untuk mengelabui musuh. Jika ada pemangsa menyerang, kedua hewan tersebut segera memutuskan ekornya. Pada saat perhatian pemagsa tertuju pada ujung ekor yang bergerak-gerak, kadal akan melarikan diri menjauhi pemangsanya.
c. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
Ketiga hewan ini mempunyai sengat. Sengat ini digunakan untuk melukai musuh saat hewan tersebut diserang atau terancam bahaya.
d. Bunglon
Bunglon mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya. Dengan demikian bunglon dapat menyamarkan dirinya sehingga dapat terhindar dari serangan pemangsa.
B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan. Berdasarkan morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit.
1) Tumbuhan hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air dalam waktu yang lama. Tumbuhan ini mengapung di permukaan air, berdaun lebar dan tipis, memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Contohnya adalah teratai dan enceng gondok.
a) Teratai
Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas.
b) Eceng gondok
Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya, rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas.
2) Tumbuhan higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang basah. Contohnya adalah keladi. Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar untuk mempercepat penguapan.
3) Tumbuhan xerofit
Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air, seperti gurun pasir. Contohnya adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan xerofit memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan dilapisi oleh lapisan lilin.
Kaktus
Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Tumbuhan kaktus menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.

0 komentar:

Posting Komentar