Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Agustus 2019

VIDIO PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF


       Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif
Cara perkembangbiakkan tumbuhan yang kedua adalah secara vegetatif. Perkembangbiakkan secara vegetative ini sendiri kemudian dibedakan menjadi secara vegetative alami dan vegetative buatan.
A.    Perkembangbiakkan vegetative alami
      1. Umbi batang
      2. Umbi lapis
      3. Umbi akar
      4. Akar tinggal
      5. Geragih
      6. Tunas
      7. Tunas Adventif
       8.   Spora

      B. Perkembangbiakkan vegetatif buatan
             1. Mencangkok
             2. Menempel
             3. Menyambung
             4. Stek
             5. Merunduk
     Berikut link vidio "Pembelajaran Perkembangbikan Tumbuhan Secara Vegetatif" :https://youtu.be/iFyWa3MiwRQ

Selasa, 20 Agustus 2019

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif dan Vegetatif


A. Perkembangbiakkan Generatif
Perkembangbiakkan tumbuhan yang dilakukan secara generative ini ditandai dengan terjadinya suatu tumbuhan baru yang disebabkan oleh proses penyerbukan. Proses penyerbukan merupakan suatu kondisi dimana jatuhnya serbuk sari yang ada di dalam tumbuhan jantan kepada kepala putik bunga yang ada di dalam tumbuhan betina. Alat untuk melakukan perkembangbiakkan pada tumbuhan ada di dalam bunganya. Jenis dan bentuk memiliki susunan yang berbeda-beda satu sama lain. Secara umum bagian bunga tumbuhan meliputi mahkota bunga, kelopak bunga, kepala sari, benang sari, kepala putik, tangkai putik, bakal biji, dasar bunga dan tangkai bunga.
1.     Alat Perkembangbiakan tumbuhan generatif
Sebagai alat perkembangbiakkan tumbuhan adalah putik dan benang sari.

  1. Benang sari merupakan alat perkembangbiakkan dari tumbuhan jantan putik yang terdiri dari kepala sari dan tangkai sari.
  2. Sedangkan alat perkembangbiakkan pada tumbuhan betina adalah putik.
2.     Proses Perkembangbiakan
Pada bunga tumbuhan yang sudah matang atau sudah tua akan terdapat kepala sari yang di dalamnya terdapat serbuk sari, nah serbuk sari inilah yang mengandung sel kelamin jantan atau spermatozoid.
Sedangkan pada bagian sel kelamin betina yaitu putik terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah. Di dalam setiap bakal buah yang ada akan terdapat satu atau lebih bakal biji. Nah, di dalam bakal biji inilah ada salah satu yang mengandung kantung lembaga yang di dalamnya terdapat beberapa inti dimana salah satu intinya merupakan sel kelamin dari jenis betina atau sel ovum.
3.     Cara Perkembangbiakan
Cara perkembangbiakkan tumbuhan dengan cara generative ini dilakukan dengan penyerbukan, suatu proses dimana terjadinya serbuk benang sari yang jatuh pada kepala putik. Setelah mengalami penyerbukan, serbuk sari akan masuk ke dalam bakal biji dimana didalamnya terdapat inti biji sel kelamin betina. Setelah serbuk sari masuk ke dalam bakal biji kemudian sel spermatozoid akan meleburkan diri pada sel telur dan kemudian akan terjadi pembuahan.
Setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk benih yang dinamakan dengan zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi lembaga, lembaga akan menjadi bakal biji, bakal biji akan menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi daging buah. Biji yang masih ada di dalam buah akan menjadi calon tumbuhan baru apabila ditanam pada tanah atau media tanam lain yang sesuai dengan jenis tumbuhan tersebut.
Seperti yang telah diketahui bahwa perkembangbiakkan tumbuhan secara generative dilakukan dengan cara penyerbukan. Nah, berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi berikut ini:

  1. Penyerbukan sendiri, dimana serbuk sari yang jatuh ke putik bunga itu sendiri.
  2. Penyerbukan tetangga, kondisi dimana serbuk sari yang jatuh berasal dari bunga lain ke kepala putik bunga lainnya juga namun kedua bunga tersebut masih satu pohon.
  3. Penyerbukan silang, dimana serbuk sari jatuh dari bunga yang berbeda pohon dengan bunga yang ada putiknya namun masih merupakan satu jenis pohon.
  4. Penyerbukan bastar, yaitu kondisi dimana penyerbukan terjadi dari serbuk sari bunga yang berbeda pohon dan berbeda jenis namun masih dalam satu family dengan bunga yang memiliki kepala putik. Misalnya, penyerbukan yang terjadi antara cabe merah dan cabe rawit.
B. Perkembangbiakkan secara vegetatif
1.    Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif
Cara perkembangbiakkan tumbuhan yang kedua adalah secara vegetatif. Perkembangbiakkan secara vegetative ini sendiri kemudian dibedakan menjadi secara vegetative alami dan vegetative buatan.
A.    Perkembangbiakkan vegetative alami
Perkembangbiakkan tumbuhan vegetative merupakan cara berkembang biak tumbuhan yang dilakukan oleh dirinya sendiri tanpa dengan bantuan dari manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif secara alami adalah sebagai berikut:
a.     Umbi batang
Yang dimaksud dengan umbi batang adalah dimana akar dari tumbuhan akan menggelembung menjadi umbi. Umbi yang ada pada batang sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu sendiri. Dan pada ujung dari umbi biasanya akan terdapat sisik dan membentuk tunas. Contoh dari tumbuhan dengan perkembangbiakan secara umbi batang ini adalah kentang, ubi tanah, ketela dan ubi jalar.



b.      Umbi lapis
Umbi lapis di sini merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Di dalam umbi lapis terdapat bagian cakram dan akar sedangkan di ujung umbi lapisnya akan muncul daun Contoh tanaman yang merupakan umbi lapis ini adalah bawang putih, bawang merah, bawang Bombay, bunga bakung dan bunga tulip. Pertumbuhan dari umbi lapis ini di dahului dengan tumbuhnya siung buah dari bagian yang paling luar dan kemudian tumbuh lagi bagian dalamnya. Pada awalnya tumbuhan ini akan mengambil makanan dari induknya namun saat sudah matang dan cukup besar bisa mengambil makanannya sendiri dengan cara berfotosintesis.
c.     Umbi akar
Umbi akar merupakan perkembang biakan yang dilakukan dengan cara akar yang menggelembung menjadi buah seperti misalnya singkong, wortel, dahlia dan lainnya. jika umbi akar ini ditanam dengan pangkal batangnya maka akan maembuat tumbuhnya tunas dan memiliki tumbuhan baru.



d.    Akar tinggal
Akar tinggal ini sebenarnya adalah batang yang tertanam di dalam tanah dan kemudian menjadi buah sedangkan di dalam buahnya inilah terdapat akar untuk mengambil makanan. Pada setiap ketiak sisi tanaman akan memunculkan tunas baru yang bisa digunakan untuk menanam lagi tanaman tersebut. Contoh tumbuhan yang memiliki cara perkembangbiakan dengan akar tinggal ini adalah lengkuas, kencur, jahe, kunyit dan lainnya.

e.     Geragih
Perkembangbiakan dengan cara geragih adalah tumbuhan yang batangnya mendatar di permukaan tanah. Kemudian, batang tersebut akan menjadi tumbuhan baru karena juga bisa membentuk akar baru. Contoh dari geragih ini adalah arbei, rumput teki dan strawberry.



f.      Tunas
Tunas ini merupakan tumbuhan yang tumbuh dari batang yang ada di dalam tanah. Tunas muda akan tumbuh di sekitar induknya biasanya sangat dekat. Meskipun tunas ini tumbuh dari batang
induknya namun hidupnya tidak tergantung pada induk. Jika induk ini ditebang maka tidak akan menjadi persoalan di tanaman ini. biasanya tumbuhan ini hidup dengan rumpunnya seperti pisang, tebu dan bamboo.




g.    Tunas Adventif
Tunas adventif merupakan tumbuhan yang tumbuh bahkan bukan dari tumbuhan yang bertunas
misalnya saja tumbuhan cocor bebek.







h.    Spora
Pada umumnya, spora terbentuk di dalam sporangium (kotak spora). Saat sporangium pecah, maka spora akan bertebaran. Apabila jatuh pada tempat yang sesuai (lembap), maka akan tumbuh calon tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora adalah tumbuhan paku, lumut, dan jamur.



2.     Perkembangbiakkan vegetatif buatan
Cara perkembangbiakkan vegetatif buatan ini merupakan perkembangbiakan yang dilakukan secara tidak kawin dan sengaja oleh manusia. Antara lain adalah sebagai berikut:
A.    Mencangkok
Mecangkok merupakan cara untuk memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan dari tumbuhan induknya. Hanya pada tumbuhan yang berkeping dua atau dikotil saja yang bisa dicangkok seperti jambu, jeruk, mangga dan lainnya.
B.    Menempel (Okulasi)

Seperti dengan namanya cara berkembang biak dengan menempel ini dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan lain kepada tumbuhan yang masih satu jenis misalnya pohon mangga arum manis dengan pohon mangga mana lagi. Tujuan dari cara menempel ini adalah untuk bersama-sama hidup atau menumpag hidup.

C.    Menyambung

Menyambung merupakan cara memperbanyak tumbuhan dengan menyambungkan bagian akar dan batang dari dua jenis tumbuhan yang berbeda. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tanaman yang unggul.

D.    Stek

Stek ini dilakukan dengan cara memotong batang tumbuhan dan kemudian menanamnya di tanah. Contoh tanaman yang bisa distek adalah pohon tebu, singkong, mawar dan melati.

E.    Merunduk

Seperti dengan namanya tumbuhan yang dikembangkan dengan cara merunduk adalah dengan menanam tumbuhan yang merunduk dan kemudian tumbuhan tersebut menjadi akar. Contohnya adalah apel, selada air dan anggur.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif dan Vegetatif

Untuk pertumbuhan perkembangbiakan tumbuhan secara sempurna, maka ada salah satu kelebihan dan kekurangan pada perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif yang akan dijelaskan pada pembahasan ini mengenai kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dan vegetatif.
1.       Secara Generatif
Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan secara generatif yang harus kita ketahui
1.     Memiliki Akar Yang Kuat
Kelebihan perkembangbiakan dengan cara generatif yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri adalah tumbuhan itu akan lebih memiliki akar yang kuat dan juga rimbun. 
2.     Menyimpang Dari Pohon Induk
 Kekurangan dari perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara kawin atau generatif adalah kebanyakan tanaman akan menyimpang dari pohon induknya, oleh sebab itu kegagalan perkembangbiakan lebih sering terjadi dengan cara ini.
3.     Dijadikan Sebagai Konservasi
Kelebihan dari cara generatif adalah tanaman yang dikembangbiakan dengan cara generatif cocok dijadikan sebagai tanaman atau tumbuhan di lahan konservasi. Hal itu dikarenakan perkembangbiakan dengan cara generatif cocok dilakuakn di lahan-lahan tanah yang telah kritis.
2.       Secara Vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara vegetatif memiliki keuntungan dan juga kerugian. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian perkembangbiakan dengan cara vegetatif yang harus diketahui:
1.     Memiliki Sifat Yang Sama
 Karena banyak melibatkan tangan manusia, perkembangbiakan ini memiliki kelebihan berupa individu yang dihasilkan akan memiliki sifat yang sama dengan indukannya. Hal itu dikarenakan individu yang baru banyak yang masih melekat pada indukannya sehingga memiliki sifat yang sama persis.
2.     Cepat Tumbuh
 Tangan manusia yang membuat perkembangbiakan dengan cara ini membuat individu cepat tumbuh.
3.     Mudah Roboh
 Kerugian dari perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif adalah memiliki akar yang tidak kokoh. Berbeda halnya dengan cara generatif yang memiliki akar kokoh. Hal itu dikarenakan tumbuhan yang dikembangbiakan dengan cara vegetatif akan memiliki akatr serabut.

Sabtu, 04 Maret 2017

Cara-cara Untuk Melestarikan Sumber Daya Alam

Tidak semua bagian bumi memiliki sumber daya alam yang sama. Semakin banyak sumber daya alam di suatu daerah maka semakin banyak yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Sumber daya alam yang melimpah di bumi ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang mengancam keberlangsungan dan kelestariannya. Permasalaah ini bervariasi mulai dari yang kecil sampai yang besar, yang bisa diatas sampai dengan yang tidak terselesaikan.
Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak seimbang telah banyak menimbulkan masalah bagi penduduk dunia. Maka dari itu banyak cara melestarikan sumber daya alam di bumi (baca: kerak bumi), yaitu:
  1. Pemanfaatan energi tidak habis
Penggunaan energi bumi yang tidak akan ada habisnya dapat dimanfaatkan sebagai pengganti minyak bumi atau batu bara yang mana minyak bumi dan batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui juga jika digunakan terus menerus akan habis. Beberapa sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi dan batu bara:
  • Penggunaan energi matahari
  • Penggunaan angin sebagai pembangkit listrik
  • Penggunaan geothermal atau panas bumi
  • Penggunaan energi air yang melimpah
  • Penggunaan energi pasang air laut di daerah pesisir
  1. Melakukan daur ulang atau recycling
Pemanfaatan daur ulang sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil dan dapat diperlambat, contohnya melakukan daur ulang terhadap barang-barang bekas seperti:
  1. Melakukan pengawetan
Pengawetan terhadap sumber daya alam yang berupa kayu merupakan tindakan yang sangat dianjurkan. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan terlebih dahulu agar kayu dapat bertahan lebih lama, sehingga penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat dihemat.
  1. Pengolahan air limbah dan penertiban pembuangan sampah
Setiap pabrik harus mengolah air limbahnya sebelum dibuang karena limbah pabrik biasanya mengandung zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Kebiasaaan masyarakat membuang sampah di saluran air atau sungai pun harus dirubah. Hal ini perlu sekali dicagah sedini mungkin untuk menghindari terjadinya pencemaran air (baca: cara pemanfaatan sampah dan limbah).
  1. Program Kali Bersih
Program kali bersih mempunyai tujuan utama untuk menurunkan atau mengurangi beban pencemaran airdan pencemaran sungai, khususnya limbah industri yang banyak mengandung zat-zat kimia beracun yang berbahaya bagi ekosistem sungai.
  1. Pengelolaan daerah aliran sungai
Pengelolaan DAS atau daerah aliran sungai menekankan usaha konservasi pada:
  1. Pengelolaan daerah pesisir
Usaha mengelola lautan dan daerah pesisir hendaknya memperhatikan kebijakan sebagai berikut:
  • Pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan laut serta pengaturan antar sektor perlu dikembangkan secara koordinatif
  • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui hendaknya digunakan secara hati-hati dengan tetap memperhatikan kepentingan generasi mendatang
  • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui hendaknya digunakan secara rasional
  • Kawasan hutan lindung, hutan penyangga, dan sumber budi daya alam harus dijaga dan dikendalikan keberadaanya
  1. Konservasi ex situ
Pengembangan keanekaragaman hayati harus mencakup usaha pelestarian flora dan fauna langka. Selain dengan metode suaka margasatwa dan cagar alam, ada pula pengelolaan flora dan fauna dengan metode konservasi eks situ. Konservasi eks situ merupakan metode konservasi spesies diluar distribusi alami dari populasi tetuanya. Konservasi ini merupakan proses melindungi spesies tumbuhan dan hewan (langka) dengan mengambilnya dari habitat yang tidak aman atau terancam dan menempatkannya atau bagian di bawah perlindungan manusia. Contoh dari konservasi ex situ:
  • Kebun raya yang menjadi pusat pengetahuan botani, kawasan konservasi, kawasan pendidikan, dan penelitian
  • Arboretum yang juga semacam kebun botani yang mengoleksi pepohonan
  • Kebun binatang yang menjadi konservasi bagi fauna yang dilindungi ataupun terancam punah
  • Aquarium yang juga berfungsi sebagai pusat konservasi hewan air tawar maupun air laut
  1. Reklamasi dan rehabilitasi lahan kritis
Reklamasi lahan biasanya dilakukan untuk bekas lahan pertambangan. Rehabilitasi lahan kritis mencakup usaha pengerjaan reboisasi atau penanaman kembali lahan yang gundul, pembuatan sengkedan pada lahan miring, dan pengendalian pembukaan lahan ladang yang berpindah-pindah. (baca : pengertian reboisasi)
  1. Menekan angka penduduk
Selain kekayaan alam, potensi alam lainnya adalah manusia yang terus meningkat populasinya setiap tahun. Angka kematian dan angka kelahiran tidak seimbang. Semakin tinggi angka kelahirang maka semakin banyak jumlah penduduk. Ledakan penduduk yang tidak diimbangi banyak menimbulkan masalah diantaranya:
  • Meningkatnya pengangguran
  • Lambatnya laju ekonomi
  • Menurunnya kualitas penduduk
  • Meningkatnya kebutuhan fasilitas kesehatan, sekolah, perumahan, dan lainnya
  • Meningkatnya krisis lingkungan
  • Menyempitnya areal pertanian dan pendapatan rata-rata penduduk relatif rendah
  • Meningkatnya angka kriminalitas.
Beberapa usaha yang dapat  dilakukan untuk menahan ledakan penduduk diantaranya:
  • Menekan angka kelahiran dengan menggalakan kembali keluarga berencana
  • Memperluas industrialisasi
  • Meningkatkan hasil produksi peternakan, pertanian, dan lain-lain