Kamis, 16 Oktober 2014

TERJADINYA KEKERASAN ANAK DISEKOLAH DASAR




SALAM SUPER buat beliau-beliau yang telah mengunjungi blog sederhana ini, kali ini saya akan memposting artikel tentang "Terjadinya kekerasan anak di sekolah”. Akhir-akhir ini dunia pendidikan menjadi sorotan tentang kekerasan yang terjadi disekolah. Fakta yang berkembang di masyarakat muncul terutama di media massa dan media jejaring sosial banyak kasus kekerasan terjadi terhadap anak di lingkungan sekolah. Kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan yang salah baik secara fisik dan emosional, penganiayaan seksual, penelantaran dan lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan, kesehatan, dan kelangsungan hidup anak tersebut.
Fakta yang ada kekerasan di sekolah dapat melibatkan siapa saja, mulai dari kepala sekolah, guru, pembina sekolah, karyawan sampai antar siswa. Kekerasan pada siswa belakangan ini terjadi antar siswa baik oleh teman sekelas maupun oleh siswa seniornya, ironisnya ini terjadi dilingkungan pendidikan dasar/SD.
Kekerasan di sekolah tidak semata-mata kekerasan fisik saja tetapi juga kekerasan psikis, seperti diskriminasi terhadap murid yang mengakibatkan murid mengalami kerugian, baik secara moril maupun materil. Selain kekerasan fisik juga terjadi kekerasan verbal seperti mengejek, menghina atau mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan yang menyebabkan siswa yang menjadi sasaran menjadi terkucilkan atau menjadi bahan olok-olok sehingga siswa yang bersangkutan menjadi rendah diri, takut dan sebagainya
Kekerasan antar siswa juga kerap terjadi yaitu berupa bullying yang merupakan perilaku agresif dan menekan dari seseorang yang lebih kuat terhadap orang yang lebih lemah secara terus-menerus yang menyebabkan siswa lain menderita. Kekerasan yang terjadi dapat berupa kekerasan fisik seperti memukul, menendang, menjambak dan lain-lain.
. Melihat dari kasus-kasus tersebut diperlukan pencegahan dan penanganan lebih lanjut mengenai kekerasan anak di sekolah yang dikhawatirkan keberadaannya semakin sering terjadi di lingkungan sekolah.
Kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain(Desak Rimang:2013):
1.      Dari guru
2.      Dari siswa
3.      Dari keluarga
4.      Dari lingkungan
Menurut Desak Rimang (2013) adapun upaya yang dapat dilakukan pihak-pihak terkait dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan anak di sekolah antara lain:
A.    Pihak sekolah dapat melakukan upaya-upaya dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan anak di sekolah antara lain:
(1)    Menerapkan pendidikan tanpa kekerasan di sekolah,
(2)    Melakukan sosialisasi tentang ruginya kekerasan di sekolah,
(3)   Sekolah terus mengembangkan dan membekali guru baik dengan wawasan atau pengetahuan, kesempatan untuk punya pengalaman baru, kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka.
(4)    Sekolah juga dapat memberikan pendidikan psikologi pada para guru untuk memahami perkembangan anak serta dinamika kejiwaan secara umum, dengan pendekatan psikologi diharapkan guru dapat menemukan cara yang lebih efektif dan sehat untuk menghadapi anak didik,
(5) Konseling  yang diberikan baik kepada siswa maupun guru yang bersangkutan,
(6)     segera memberikan pertolongan bagi siapapun yang mengalami tindakan kekerasan di sekolah, dan menindaklanjuti kasus tersebut dengan cara adekuat.
B.     Pihak orang tua atau keluarga, adapun hal yang dapat dilakukan orang tua atau keluarga dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan anak di sekolah antara lain:
(1)   perlu lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam memilihkan sekolah untuk anak-anaknya agar tidak mengalami kekerasan di sekolah,
(2)   menjalin komunikasi yang efektif dengan guru dan sesama orang tua murid untuk memantau perkembangan anaknya,
(3)   orang tua menerapkan pola asuh yang lebih menekankan pada dukungan daripada hukuman, agar anak-anaknya mampu bertanggung jawab secara sosial,
(4) hindari tayangan televisi yang tidak mendidik, bahkan mengandung unsur kekerasan,
(5)    setiap masalah yang ada, sebaiknya dicari solusi atau penyelesaiannya dan jangan sampai berlarut-larut, dan
(6)  carilah bantuan pihak profesional jika persoalan dalam rumah tangga semakin menimbulkan tekanan hingga menyebabkan salah satu atau beberapa anggota keluarga mengalami hambatan dalam menjalankan kehidupan mereka sehari-hari.
C.     Pihak siswa yang mengalami kekerasan, siswa sebaiknya sharing pada orang tua atau guru atau orang yang dapat dipercaya mengenai kekerasan yang dialaminya sehingga siswa tersebut segera mendapatkan pertolongan untuk pemulihan kondisi fisik dan psikisnya.
Selain dari tiga yang disebutkan diatas diantaranya adalah ;
 Pihak Media elektronik/Tv/VCD/Game bisa proaktif utuk ikut membantu dalam menghadapi masalah ini. Karena media elaktronik terutama Tv sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak-anak dan orang dewasa, seharusnya pihak entertaimen maupun pihak dunia penyiaran mampu menyajikan penyiaran yang banyak mengandung edukatif serta mampu mengatur  jadwal penyiaran ditelevisi untuk anak-anak dan  orang dewasa.
Pihak media jejaring sosial diharapkan kepada pengguna jejaring sosial baik itu facebook, twitter, youtube dan sebagainya tidak lagi mengaploud ataupun mengsharee vidio tetang hal kekerasan di sekolah maupu tauran antar siswa/pelajar ini akan menimbulkan dampak negatif, berupa rasa ingin meniru sikap seperti yang mereka tonton, menganggapnya itu merupakan hal biasa yang bisa di pertontonkan dimasyarakat kita.
Oleh karena itu saya bagian dari pelaku didunia pendidikan (guru), sangat penting bagi semua pihak, baik guru, orang tua dan siswa untuk memahami bahwa kekerasan bukanlah solusi tepat, namun semakin menambah masalah. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat dan mengurangi terjadinya kekerasan pada siswa. Perlu diingat, bahwa untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan kerjasama dari semua pihak lebih-lebih pihak pemerintah itu sendiri baik eksekutif maupun legeslatif.
Semoga untuk kedepannya kita bersama mampu menemukan solusi yang baik dan bijak dalam mengatasi berbagai problema yang terjadi didunia pendidikan terutama kekerasan yang marak terjadi dilingkungan sekolah dasar. Amin........

Rabu, 15 Oktober 2014

FIGUR KEPALA SEKOLAH YANG IDEAL



FIGUR KEPALA SEKOLAH YANG IDEAL


Salam super buat beliau-beliau yang telah mengunjungi blog sederhana ini, kali ini saya akan memposting artikel tentang figur kepala sekolah yang ideal, sebagai kepala sekolah harus mempunyai kemanpuan dan tauladan yang lebih dari para guru, kariyawan dan siswanya disekolah yang dipimpinnya, sehingga dalam satuan pendidikan yang dipimpinnya akan tercipta keberhasilan dalam menggapai tujuan/ cita-cita bersama yaitu terwujudnya pendidikan yang merata dan unggul berprestasi
Tentunya semua guru, kariyawan dan siswa disekolah merindukan figur seorang kepala sekolah yang ideal. Figur kepala sekolah yang mampu memberikan keteladanan dari sekolah yang dipimpinnya. Keberadaannya sangat dirindukan dan kepemimpinannya sangat bagus sekali dalam mengelola sekolah yang unggul di masyarakat. Kepala sekolah menjadi ujung tombak dalam revolusi pendidikan di negara kita yang lagi menerapkan kurikulum baru nyaitu kurikulum 2013.
Kalau boleh saya berpendapat adapun figur kepala sekolah yang dirindukan dan diimpikan oleh para guru, kariyawan, murid dan para orang tua adalah sebagai berikut:

  1.  Kepala sekolah harus memahami administrasi pembelajaran dengan baik
  2. Kepala sekolah harus paham psikologi anak, kurikulum, manajemen, dan pengembangan mutu sumber daya manusia untuk membuat sekolahnya menjadi unggul di mata masyarakat.
  3. Kepala sekolah harus mampu mendorong bawahannya untuk berkembang lebih baik.
  4. Kepala sekolah harus lebih disiplin dari guru yang lain.
  5. Kepala sekolah harus mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi kepala sekolah berprestasi.
  6. Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun sekolahnya.
  7. Kepala sekolah harus mampu mandiri, bertanggung jawab, profesional, berjiwa besar, tidak otoriter dalam memimpin, bisa menjadi pembimbing dalam pergaulan teman sejawat, dan transparan dalam penggunaan dana sekolah
  8.   Kepala sekolah yang harus “Baik hati dan Tidak Sombong”

Hal yang terpenting adalah seorang kepala sekolah harus memiliki 4 sifat dasar seorang pemimpin (menurut agama Islam)yaitu sidiq, amanah, tabliq dan fatonah. Kalau itu dimiliki setiap kepala sekolah, Insyaallah sekolah yang ia pimpin mendapat rahmat dan berkah dari Allah Swt, sang penguasa alam semesta. Semoga kita selalu dalam lindunganNya, Amin....... Begitulah kira-kira. Silahkan ada teman-teman pengunjung yang mau menambahkan?

APAKAH KESULITAN BELAJAR ITU ?



Kesulitan belajar dapat dialami seseorang dalam kurun waktu yang lama. Beberapa fakta menunjukkan kesulitan ini dapat mempengaruhi bnayak aspek kehidupan seseorang,baik itu di sekolah, pekerjaan, rutinitas sehari-hari, kehidupan keluarga, bahkan dalam hubungan persahabatan dan bermain. Bahkan bisa mempengaruhi kebahagian mereka, bagi seorang siswa dapat menghambat proses belajar mereka, sehingga pada gilirannya dapat berdampak pada aspek lain dari kehidupan mereka. Adapun macam-macam kesulitan belajar (Derek Wood,dkk ;2011) :

  1. Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa 
  2. Permasalahan dalam hal kemampuan akademik 
  3.  Kesulitan dalam memusankan konsentrasi

Kesulitan berbicara dan berbahasa sering menjadi indikasi awal dalam menentukan kesulitan belajar yang dialami seorang anak. Orang yang mengalami kesulitan jenis ini menemui kesulitan dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa yang tepat, berkomunikasi dengan orang lain melalui penggunaan bahasa yang benar, atau memahami apa yang orang lain katakan. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  1.  Keterlambatan dalam hal pengucapan bunyi bahasa.
  2.  Keterlambatan dalam hal mengekspresikan pikiran atu gagasannya melaui bahasa yang baik dan benar.
  3. Keterlambatan dalam hal pemahaman bahasa.

Anak yang mengalami gangguan kemampuan akademik berbaur bersama teman-teman sekelasnya demi meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  1.  Keterlambatan dalam hal membaca.
  2.  Keterlambatan dalam hal menulis.
  3.   Keterlambatan dalam hal berhitung.
Anak-anak atau orang dewasa yang menderita kesulitan dalam memusatkan perhatian biasanya gemar melamun secara berlebihan. Walaupun demikian, saat mereka berhasil memusatkan perhatian pada suatu hal , maka perhatian itu dengan segera mudah buyar kembali. Jika masalah ini di derita oleh anak perempuan biasanya cenderung bersikap pendiam, sehingga anak yang demikian mungkin bisa terus naik kelas terus, tanpa perlu mendapatkan bimbimngan khuus. Namun jika kesulitan ini dialami anak laki-laki akan cenderung hiperaktif, biasanya bersikap maunya sendiri,berlari-lari atau berdiri diatas meja, kadang sering  terjadi masalah dengan guru orang tua dan temannya. Sehingga anak ini perlu adanya bimbingan khusus disekolah.
Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar:
  1.  Fakor genetik.
  2. Tembakau, alkohol, dan penggunaan obat-obatan lainnya. 
  3.  Masalah selama kehamilan dan kelahiran.
  4. Racun di lingkungan sekitar anak-anak
Para ahli kesehatan jiwa berpendapat bahwa hinga saat ini masih belum ada seorang pun yang mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar. Oleh karena itu, mereka tidak sanggup membantu para orang tua unruk mememukan penyebab pasti dari gangguan kejiwaan ini serta melakukan tindakan pencegahan. Terlalu banayak kemungkinan yang diduga menjadi penyebab dari keterlambatan belajar. Sesungguhnya jika direnungkan lebih mendalam, lebih penting bagi keluarga penderita untuk menemukan cara penyembuhan yang tepat.